Kumbang Badak dan Rusa Sebagai Peliharaan

Kumbang badak Chalcosoma caucasus

Kumbang mungkin bukan hewan yang lazim untuk dipelihara, tapi banyak, lho, penggemar hewan eksotis satu ini! Salah satu kumbang yang paling umum dipelihara adalah kumbang badak (dynastinae) dan kumbang rusa (lucanidae). Kedua famili dari ordo kumbang (coleoptera) ini memiliki bentuk yang menarik dan ukuran yang ga biasa untuk seekor serangga. Warnanya pun ciamik dan serba mengilap, bikin siapa aja yang suka langsung jatuh cinta!

Berdasarkan pengalaman saya berkecimpung di dunia kumbang selama 3 tahun sebagai keeper, rearer, dan breeder, artikel ini bakal menjabarkan ketentuan paling ideal yang perlu diperhatikan sebelum memelihara kumbang badak atau rusa.


1. Faktor Hidup

Kumbang ga butuh banyak spesifikasi untuk dipelihara. Dua faktor utama yang bikin kumbang tetap hidup adalah 1) suhu yang rendah dan 2) makanan

1) Suhu

Kumbang badak dan rusa memiliki habitat di hutan pegunungan yang dingin, sejuk, dan lembab. Dengan begitu, kumbang mesti mendapatkan suhu yang dingin agar tidak menjadi gampang stress dan cepat mati. Kalau iklim tempat kalian tinggal panas, ruangan ber-AC adalah ide yang bagus sebagai tempat memelihara kumbang. Kalau nggak, carilah tempat yang adem dan berangin-angin, namun tetap terlindung dari sinar matahari.

Jeli dengan merek berikut
adalah pilihan favorit saya
2) Makanan

Di alam, kumbang memakan sari-sari nektar atau getah pohon manis. Selain itu, mereka memakan buah-buahan. Di penangkaran, kita bisa memakai buah seperti pisang, semangka, dan jeruk, namun saya lebih suka memakai jeli. Jeli cenderung gak cepat busuk atau berbau daripada buah. Gak hanya itu, harganya pun murah dan terjangkau.

Kumbang butuh minum juga, tapi gak perlu sampai disiapkan wadah khusus di kandangnya. Kita hanya cukup menyemprot air sesekali saja dalam seminggu.


2. Kandang

Kandang untuk memelihara kumbang bisa memakai wadah apa saja yang memiliki tutup yang rapat dan lubang ventilasi yang cukup

Prosopocoilus giraffa di wadah plastik
SAMLA dari IKEA
Kumbang adalah hewan yang kuat, sehingga gak jarang mereka bisa membobol tutup kandangnya buat kabur. Gak hanya ini, berangkat dari mereka butuh suhu yang dingin untuk hidup, penempatan lubang ventilasi juga harus piawai supaya bisa mendatangkan airflow atau aliran udara di kandang yang bagus. Dengan begitu, kumbang gak akan merasa pengap karena kurangnya lubang udara.

Ukuran kandang yang ideal buat kumbang adalah 3x besar kumbang yang dipelihara. Hal ini bertujuan supaya kumbang gak banyak gerak atau jauh dari jelinya. Dengan begitu staminanya gak akan cepat habis karena kebanyakan jalan-jalan di kandangnya.

Variasi pilihan kandang bisa dimulai dari wadah thinwall biasa, wadah plastik transparan, sampai kandang akrilik fun house atau GEX khusus hewan. Bila memakai thinwall atau wadah plastik, kita bisa membuat sendiri lubang ventilasinya menggunakan solder listrik.


3. Isi Kandang

Biasanya, orang gemar membuat kandang kumbang sealami mungkin mirip dengan habitatnya di hutan pegunungan. Biar nyaman ditempati kumbangnya dan enak dilihat, bagi saya penting buat memahami apa aja sih aksesoris dan isi yang ideal untuk kandang kumbang. Berikut unsur-unsur buat dipertimbangkan:

Prosopocoilus bison
di atas ranting lapuk dengan
substrat serbuk kayu pinus
1) Media wajib

Media wajib yang mesti ada di dalam kandang kumbang adalah 1) media pegangan dan 2) tempat bersembunyi untuk istirahat. Mirip kecoa, kumbang bisa mati kalau kelamaan kebalik, jadi mesti ada sesuatu buat dipegang biar bisa balik sendiri. Di siang hari, mereka cenderung beristirahat juga, jadi pojok untuk bersembunyi akan sangat membantu mereka supaya tetap nyaman. 

2) Substrat

Substrat bersifat opsional dalam memelihara kumbang. Karena peruntukannya untuk dipelihara, fungsi substrat hanya menjadi hiasan atau tempat bersembunyi. Flake soil atau black soil menjadi pilihan populer karena fungsinya yang sekaligus bisa untuk dijadikan media beternak. Substrat lain seperti cocopeat pun tidak menjadi masalah. Akhir-akhir ini saya mencoba memakai serbuk kayu supaya kandangnya tidak cepat berbau. Apa pun pilihannya, substrat menjadi hiasan opsional.

Prosopocoilus bison di kandang
plastik dengan lumut spagnum
dan kayu lapuk
3) Hiasan lainnya

Lumut-lumutan menjadi pilihan populer juga buat bikin kandang semakin keliatan alami. Untuk kumbang yang kecil, lumut bisa berfungsi juga sebagai pegangan. Selain sebagai hiasan, lumut hutan dan lumut spagnum punya fungsi lain, yaitu menjaga suhu kandang supaya tetap adem. Jadi, kalau kalian berada di daerah yang panas, lumut bisa jadi solusi biar suhu di kandang kumbang tetap stabil.

Ranting dan batang-batangan kayu bisa jadi visual yang cocok juga supaya kandang terlihat lebih alami. Untuk kumbang dengan ukuran besar, aksesoris ini berperan sebagai pegangan juga. Daun-daun kering pun bisa jadi pengganti ranting-rantingan ini atau justru makin melengkapi.


4. Perawatan

Kumbang punya spesifikasi yang rendah sebagai hewan peliharaan. Sebagai display pet yang low maintenance, perawatan yang perlu kita berikan ke mereka nggak menye-menye

1) Setiap tiga hari sekali, ketika terkubur substrat, atau ketika habis, ganti jeli di kandangnya supaya mereka bisa terus makan. 

Ini agak kontroversial sih, tapi kumbang gak perlu dibikin happy dengan cara dimanjain pakai kandang mewah dan besar, atau sering di-handle. Hal-hal tersebut justru memperpendek umur kumbang karena bikin cepat habis stamina dan gampang stres. Itulah kenapa tadi saya sebut ukuran kandang yang ideal buat mereka nggak perlu gede amat. Jadi, untuk hidup lama, mereka cukup disediakan jeli secara terus menerus biar ga berhenti makan.

2) Setiap seminggu sekali, semprot kandang menggunakan air. 

Ini bertujuan supaya kumbang mendapat pasokan air untuk diminum. Mereka sebenarnya punya cukup pasokan air lewat jeli yang mereka makan, tapi semprot secara reguler ini berfungsi juga untuk menjaga kelembapan kandang.

Prosopocoilus giraffa di-handle
hanya saat sesi foto saja
Ngomongin kelembapan kandang, selalu perhatikan kandang supaya gak kelewat lembab atau kelewat kering. Kalau kelewat lembab, kaki kumbang cenderung jadi gampang copot; Kalau kelewat kering, kumbang jadi kekurangan cairan untuk diminum. 

3) Gak perlu ganti substrat secara berkala. 

Biasanya substrat baru saya ganti kalau sudah kelewat lembab, basah, dan berbau. Hal begini bisa terjadi karena kurangnya airflow pada kandang yang bikin air mengendap terus, atau bisa juga karena keseringan disemprot air. Ganti substrat ini biasanya baru terjadi sebulan sampai dua bulan sekali dari pertama set up.

4) Jangan keseringan di-handle. 

Handle saya lakuin ketika ingin foto-foto saja. Di luar itu, saya gak pernah menyentuh kumbang saya kecuali ketika ganti jeli. Kumbang bukan hewan peliharaan yang butuh afeksi biar tetap hidup. Semakin dibiarkan, mereka akan semakin nyaman. 

Merawat kumbang benar-benar gak menghabiskan banyak waktu karena gak perlu dilakukan secara konstan. Rutinitas yang saya lakukan untuk merawat kumbang hanya berlangsung selama beberapa jam dalam satu minggu. Kalau ditinggal lama, saya cukup mengganti jelinya dengan yang baru, dan sampai dua minggu pun mereka akan tetap hidup. Minimnya perawatan ini jadi keuntungan utama dalam memelihara kumbang, dan salah satu alasan saya juga menyukai mereka sebagai peliharaan.


5. Catatan Penting

Ada beberapa catatan penting yang perlu diketahui calon pemelihara kumbang supaya gak merasa kecewa atau males duluan ketika memelihara kumbang. Sebelum mulai, ada baiknya mengetahui beberapa hal berikut:

1) Kumbang gak akan membesar lagi. Ordo kumbang termasuk ke dalam serangga dengan metamorfosis sempurna. Mirip kupu-kupu, serangga ini hanya akan membesar di fase larvanya. Begitu larva ini berubah menjadi kumbang, mereka gak akan membesar lagi. Bagian tubuhnya yang lecet atau copot pun gak akan kembali tumbuh.

Larva kumbang rusa
2) Masa hidup kumbang tergolong pendek. Bila dibandingkan peliharaan lainnya, kumbang punya masa hidup yang singkat. Kumbang badak dewasa memiliki masa hidup 5~7 bulan semenjak keluar dari pupa, sedangkan kumbang rusa dewasa sepanjang 7~24 bulan, tergantung spesies. 

3) Kebanyakan kumbang yang dijual di Indonesia masih berupa kumbang liar, jadi umurnya gak bisa dipastikan. Kadang ada kumbang yang dibeli bertahan sampai satu tahun, kadang gak sampai sebulan. Walau begitu, cara mengawetkannya bener-bener mudah. Artikel lainnya di kemudian hari akan membahas cara mengawetkan kumbang!

4) Satu kandang satu kumbang. Kumbang punya sifat yang soliter. Mirip ikan cupang, mereka perlu dibiarkan sendirian di kandangnya. Kalau nggak, mereka bakal menyerang satu sama lain--termasuk terhadap betinanya, atau sebaliknya. Jadi, satukan sepasang kumbang bila ingin dikawinkan saja.

5) Kumbang gak beracun, tapi bisa bikin luka. Kumbang memang gak punya racun atau venomless, tapi seluruh bagian tubuhnya keras dan tajam. Jadi tetaplah berhati-hati ketika memegang atau menyentuh kumbang supaya gak terluka.


Jadi, apa kalian tertarik untuk memelihara kumbang? Seru lho! Bila masih ragu, gak ada salahnya mencoba!

Kalau tertarik, saya menyediakan beberapa stok kumbang dan perlengkapannya di Tokopedia saya. Berikut link lengkap menuju akun-akun yang saya kelola di sini.

Artikel ini akan terus di-update sesuai perkembangannya!

Cabut dulu broooo


Komentar

Postingan Populer